September 26, 2012

Rekor Penjualan iPhone 5


Apple mengumumkan bahwa iPhone 5 telah mencatat rekor penjualan sepanjang sejarah perusahaan Apple.

Hanya dalam waktu tiga hari sejak penjualan perdana pada 21 September lalu, iPhone 5 telah terjual lebih dari 5 juta unit.

Prestasi ini melampaui penjualan perdana iPhone 4S pada 2011 lalu, ketika Apple berhasil menjual 4 juta unit iPhone 4S dalam waktu 3 hari.

Dengan capaian ini, iPhone 5 kembali mencatat rekor setelah sebelumnya menorehkan rekor untuk pemesanan awal (pre-order) sebanyak 2 juta unit hanya dalam waktu 24 jam.

Penjualan perdana iPhone 5 digelar di 9 negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Hongkong, Jepang, Singapura, dan Inggris. Di hari penjualan perdananya, iPhone 5 habis terjual di beberapa negara.

"Permintaan iPhone 5 luar biasa tinggi, dan kami bekerja keras untuk menghadirkan iPhone 5 ke tangan setiap pelanggan secepatnya," kata CEO Apple Tim Cook dalam siaran persnya, Senin (24/9/2012).

Dikutip dari portal berita Time, analis pasar Brian White dari Topeka Capital Markets mengatakan, sebenarnya Apple dapat menjual 6 juta sampai 6,5 juta unit iPhone 5 dalam tiga hari pertama. Ia mengatakan, kekurangan stok iPhone 5 ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang terbatas.

iPhone 5 akan dijual di 22 negara pada 28 Oktober mendatang. Pada akhir tahun, smartphone ini akan menyambangi 100 negara lainnya.

Sejak diluncurkan pada 2007 silam, iPhone telah menjadi produk andalan Apple. Bagaimana tidak, penjualan iPhone sepanjang tahun 2011 lalu mencapai 53 persen dari seluruh pendapatan Apple. Sisanya, pendapatan Apple dikontribusikan dari iPad (20 persen), Mac (14 persen), iPod (5 persen), iTunes (4 persen), dan lainnya (3 persen).

Apple mencatat perolehan laba sepanjang tahun 2011 sebesar 13,06 miliar dollar AS atau naik 118 persen dari periode yang sama tahun 2010.


dari


Read more

Saham Google


Saham Google menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yang pada Senin lalu ditutup dengan harga 749,38 dollar AS. Dalam perdagangan keesokan harinya, Selasa (25/9/2012), saham Google masih terus meroket. Apa gerangan yang menyebabkan ini terjadi?

Henry Blogdet, CEO sekaligus Editor-in-Chief portal berita Business Insider, melakukan survei informal melalui jejaring sosial Twitter. Ia mendapat banyak masukan dari para kolega.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan harga saham Google terus naik. Berikut daftar yang dibuat Henry:

  • Motorola Mobility, perusahaan pembuat perangkat mobile yang diakuisisi Google tahun ini, mulai menggebrak pasar dengan merilis produk-produk terbaru.
  • Banyak orang menyadari bahwa Facebook bukan ancaman serius untuk Google. Selain itu, ada anggapan bahwa Facebook bukanlah "the next Google".
  • Bisnis utama Google, yakni mesin pencari, masih terus tumbuh seperti rumput liar.
  • Sistem operasi mobile Android memimpin pangsa pasar smartphone global, di mana hampir semua segmen pasar dapat menjangkaunya.
  • Smartphone berbasis Android dianggap selevel dengan iPhone besutan Apple. Tablet Google Nexus 7 juga mendapat sambutan baik.
  • Pendiri sekaligus CEO Google, Larry Page, aktif kembali bekerja di Google dan memberi energi positif bagi perusahaan.
  • Investor ingin berinvestasi di perusahaan yang mengalami "pertumbuhan dengan harga yang wajar." Dan saham Google menjanjikan untuk hal itu.
  • Uang berputar keluar dari Apple untuk ditaruh ke Google


dari
Read more

September 23, 2012