March 08, 2012

Memperingati Hari Perempuan Sedunia 2012


Hari Perempuan Sedunia 2012 - Hari Perempuan Sedunia 2012 yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2012 merupakan salah satu momen yang tidak terlepas dari berbagai catatan sejarah panjang, dimana dalam sejarah yang panjang tersebut, tergambar atau terekam berbagai peran para Perempuan untuk melakukan sebuah perubahan yang mengubah sejarah dunia.

Perempuan Dunia:


Ibu Walikota Banda Aceh


Ibu Presiden Indonesia


Ibu Presiden Amerika

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.

Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.

Berbagai sejarah Hari Perempuan sedunia yang pernah tercatat paling menggemparkan, sekaligus menjadi momen mengubah sejarah dunia, terjadi pada rentetan tahun 1909 sampai 1917. Pada masa itu terjadi berbagai aksi perempuan yang sangat nyata untuk melakukan perubahan di dunia.

Pada tahun 1909 misalnya, telah terjadi Hari Perempuan Nasional yang pertama sekali diperingati pada 28 Februari di Amerika Serikat. Peringatan ini terus berlanjut setiap hari minggu terakhir bulan Februari, hingga tahun 1913.

Pada tahun 1910, terjadi pertemuan antara kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memilikii Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia. Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia.

Karena dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang pada tahun 1917, perempuan Rusia sekali lagi turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan "Roti dan Perdamaian". Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan. Dan sejarah mencatat bahwa empat hari kemudian, Czar (raja) turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.

Pada tahun 1920, hampir tidak pernah lagi diperingati Hari Perempuan Sedunia. Namun pada tahun 1975, melalui kepeloporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Sedunia akhirnya diperingati kembali.





sumber1
sumber2
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments