December 28, 2012

8 Tahun Tsunami Di Aceh


genap 1 windu atau 8 tahun tragedi Tsunami yang terjadi di Aceh dan juga Nias. Ternyata setelah 8 tahun Tsunami, masih ada korban tragedi yang hidup dibarak-barak pengungsian sambil menanti janji-janji pemerintah yang akan membangun dan membagikan tempat tinggal bagi mereka. Sungguh waktu yang sangat lama untuk menanti dan ujian kesabaran yang bagus.

8 tahun yang lalu, Minggu, 26 Desember 2004 sekitar pukul 08.00 WIB, gempa dengan kekuatan hampir 9.0 skala Richter menggoncang Aceh. Gempa itu meluluh-lantakkan sebagian tanah rencong. Banyak korabn berjatuhan akibat gempa, yang membuat orang tidak mampu berdiri tegak dan harus mencari pegangan. Sebelum para korban ini dapat diselamatkan, datanglah tragedi itu. TSUNAMI! Yang datang menerjang Aceh tidak lama setelah ge mpa itu, kurang lebih 20 menit setelah gempa.

Semua yang dilalui oleh gelombang itu dihantam dan disapu bersih. Pohon-pohon pinus tercabut dengan akarnya, aspal-aspal terangkat, begitu juga dengan rumah-rumah yang habis serta mobil yang seperti perahu kertas diatas air. Sesaat sebelum gelombang TSUNAMI itu menerjang, ternyata setelah gempa terjadi air laut surut sampai jauh sehingga terlihat banyak ikan-ikan laut yang menggelepar karena tidak ada air. Ini menarik banyak orang untuk turun kelaut dan menangkapi ikan-ikan tersebut, tanpa menyadari nun jauh ditengah laut, terlihat seperti awan gelap yang mendekat. Setelah mereka menyadari, sudah terlambat bagi mereka untuk melarikan dan menyelamatkan diri. Bahkan diduga, banyak korban yang tewas, karena berdesak-desakan, terjatuh atau tertabrak kendaraan yang serabutan saat berusaha menyelamatkan diri. Penulis sendiri saat itu sedang mengikuti olahraga pagi dan sesaat setelah gempa menyempatkan diri melihat situasi kota Banda Aceh yang porak poranda akibat gempa yang mengguncang. Ketika air menerjang, penulis terpisah dengan keluarga dan baru bertemu kembali siang menjelang senja dihari yang sama.

Tragedi itu menghancurkan segala sesuatu yang ada dibumi rencong. Jalan rusak parah, banyak gedung hancur, rumah-rumah porak poranda, bahkan ada bagian bumi rencong yang hilang menjadi laut. bahkan puluhan jiwa ribu nyawa manusia melayang. Ada yang dapat diketahui identitasnya, namun tak sedikit yang akhirnya dikubur massal karena kesulitan identifikasi. Sejarah mencatat, ini merupakan tragedi Tsunami yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi.

8 tahun berselang, rekonstruksi dan rehabilitasi yang terjadi di Aceh dan Nias mulai terlihat. BRR yang dulu menjadi badan untuk melakukannya sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Bahkan sisi positif dari Tsunami itu adalah teciptanya kedamaian di tanah rencong ini, antara Pemerintah RI dan GAM. Pembangunan dapat dilaksanakan. Bahkan, jalan-jalan di Aceh sekarang lebh baik kualitasnya dibanding sebelum Tsunami bahkan jika dibandingkan dengan daerah lain, karena langsung dibawah supervisi LSM asing seperti USAID.

Namun, seperti diawal tulisan, ternyata masih ada korban Tsunami yang belum menikmati hasil rehabilitasi dan rekontruksi yang telah terjadi id Aceh dan Nias. Diharapkan agar pemerintah tanggap akan hal ini dan segera menyelesaikan sehingga tidak ditemui lagi adanya pengungsi yang masih tinggal dibarak setahun kedepan.



sumber
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments